Melakukan sebuah pekerjaan seorang diri membutuhkan waktu yang lama, maka dari itu kita biasa mengerjakannya bersama dengan tim, karena dengan adanya tim dapat meningkatkan performa dan kualitas dari hal yang kita kerjakan. Biasanya tim terdiri dari anggota dengan keterampilan yang saling melengkapi dan menghasilkan sinergi yang terkoordinasi, untuk memungkinkan setiap anggota memaksimalkan kekuatan mereka dan meminimalkan kelemahan mereka.
Untuk memaksimalkan kinerja tim setiap anggota diberi job desk atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan bidangnya, dengan begitu semua pekerjaan akan terselesaikan lebih cepat. Namun bekerja dalam tim tidak semudah yang kita bayangkan, ada banyak perbedaan pemikiran yang harus kita satukan, karena pada dasarnya setiap orang memiliki pemikirannya masing-masing.
Melakukan pekerjaan dalam tim artinya kita sepakat untuk bekerja sama dengan orang lain, kita tidak boleh bersikap individualis. Setiap anggota saling terhubung dalam tim, jika satu orang tidak mengerjakan pekerjaannya maka kinerja tim akan terganggu. Sebaiknya setiap anggota tim memiliki kesadaran empati dalam dirinya.
Kita juga tidak bisa menyalahkan atau membenarkan seseorang dengan seenaknya. Ketika kita menemukan sebuah kesalahan, sebaiknya kita bertanya mengenai hal tersebut dan meminta penjelasan. Bukan langsung menuduh dan menyalahkan apa yang dia lakukan.
Bekerja tim membutuhkan komunikasi yang baik antar anggota. Sekali salah informasi sudah bisa membuat satu tim berada di titik yang salah. Juga dalam berkomunikasi antar anggota tim, jika terjadi sebuah kesalahpahaman antar anggota tentu akan membuat hubungan sosial dalam tim menjadi renggang. Hal ini berdampak tidak baik terhadap kinerja tim, maka dari itu komunikasi menjadi sangat penting.
Maka dari itu, sebelum membentuk tim kita perlu melakukan sebuah bounding untuk mempertemukan seluruh anggota tim, ngobrol bersama, menyatukan visi dan misi tim, serta membangun solidaritas antar anggota. Bahkan kegiatan seperti ini perlu dilakukan kepada sebuah tim yang sudah lama dibentuk, untuk kembali menjalin kedekatan dan solidaritas antar anggota.
Tim yang kuat adalah pemimpin hingga anggota tim dapat menggunakan waktunya bersama, berlatih bersama untuk meningkatkan kompetensi, saling mendukung, saling mengapresiasi, saling berkomunikasi dan saling mengenal agar ada pemahaman antar karakter masing-masing anggota tim.
