Momen kelulusan sekolah menjadi hal yang pastinya sangat ditunggu-tunggu oleh kalangan remaja. Ya, mungkin karena sebelumnya sebagian dari mereka sudah berangan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau malah berpikir untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk membiayai kehidupan mereka. Tapi apakah harapan mereka untuk itu akan dapat terealisasikan dengan mudah setelah dinyatakan lulus?.
Fakta bahwa Ditahun 2020 lulusan SMK dianggap sebagai penyumbang pengangguran tertinggi di indonesia membuat kita kembali berpikir, bahwa kenyataan setelah lulus seorang remaja akan berada diambang kebingungan. Mengapa lulusan smk dianggap sebagai penyumbang penganggurang tertinggi? Penyebab utamanya adalah lulusan smk lebih banyak dibandingkan ketersediaan lapangan pekerjaan, selain itu sering kali perusahaan enggan merekrut lulusan smk karena dianggap tidak kompeten.
Kompetensi sangat dibutuhkan dalam dunia industri, bukan hal yang mustahil jika perusahaan lebih mementingkan pihak kompeten dibandingkan dengan pihak-pihak yang memiliki gelar kelulusan dari suatu sekolah, jika mereka tidak dianggap memiliki kompetensi yang cukup. Apalagi jika dihubungkan dengan kondisi pandemi saat ini, maka keadaan akan semakin rumit karena tidak dipungkiri banyak unit usaha yang tidak mampu untuk kembali beroprasi. Untuk mengatasi hal ini menciptakan pembelajaran yang fokus mengembangkan kompetensi menjadi hal yang sangat penting. Pembelajaran yang terfokus pada hasil belajar yang diminati menjadi pusat proses belajar, dapat menumbuhkan kompetensi. Hal ini membuktikan bahwa seseorang akan lebih mengalami kemajuan dalam belajar.
Mempelajari sesuatu secara mendalam (deep understanding) untuk menciptakan kompetensi. Ketika seseorang mempelajari sesuatu secara mendalam, kemampuan yang dimiliki dari hasil belajarnya akan lebih besar. Proses ini akan lebih efektif ketimbang mempelajari banyak hal tapi tidak dapat mencapai tingkat kompeten yang ditetapkan. Menjadi ahli dalam suatu bidang, ketika seseorang memilih untuk belajar secara deep understanding (belajar secara mendalam), maka mereka dapat benar-benar menjadi ahli dalam bidangnya.
Cara belajar seperti ini lah yang selalu kami gunakan dalam mendampingi remaja dikarir anak. Selalu menanamkan bahwa belajar bukan untuk menjadi bisa tapi untuk benar-benar menjadi ahli. Karena ketika seseorang membutuhkan suatu jasa yang mereka cari adalah orang-orang yang benar-benar ahli.