Hal sulit yang penting untuk dilakukan kita sebagai orang tua dalam mendampingi proses belajar anak adalah berani dan mampu melihat ke dalam setiap lapisan kepribadian dalam diri kita. Kerap sekali kita sebagai orang tua memamerkan proses belajar yang dilalui anak, bahkan terkadang kita membanding-bandingkan proses dan kemampuan yang dimiliki anak dengan anak-anak di lingkungannya.
Hal ini perlu disadari.Mengapa demikian? Jika hal ini tidak disadari maka bisa berdampak buruk pada proses dan kesehatan mental anak. Ketika orang tua secara sadar atau tidak sadar membanding-bandingkan proses dan kemampuan anak dengan orang lain ini akan menanamkan mindset atau pola pikir yang kurang baik pada diri anak.
Membandingkan proses menjadi hal baik ketika dilakukan dengan tujuan memotivasi anak, maka sebelum membandingkan proses anak dengan lingkungannya, kita sebagai orang tua harus menentukan tujuan dan alasan kita membandingkan anak-anak kita dengan orang lain.
Apasih tujuan kita membanding-bandingkan proses atau kemampuan anak dengan orang lain? Apakah benar-benar untuk memotivasi? Atau ada motif lain yang tidak kita sadari? Hal-hal seperti ini yang perlu diperhatikan. Kita sebagai orang tua perlu melihat dan membenahi lapisan diri kita untuk tahu niat dan motif lain yang kita miliki pada anak, hal ini dilakukan agar kita tidak melakukan kekeliruan dalam masa pendampingan.
Hal yang tak kalah sering dilakukan oleh pihak orang tua adalah memamerkan proses dan kemampuan yang dimiliki sang anak. Sadar atau tidak orang tua juga kerap memamerkan proses dari anak-anaknya, hal ini dilakukan orang tua entah sekedar iseng atau memang terdapat motif yang lain misalnya, untuk menunjukan bahwa sang anak mampu bersaing dengan kemampuan yang baik sehingga terkesan hebat dan berhasil mendampingi dimata orang lain. Hal ini tentu menjadi hal yang penting untuk disadari, karena bisa memberikan efek buruk pada proses anak.
Tanpa disadari jika orang tua memamerkan proses-proses yang dijalani anak, orang tua akan menekan anak karena menginginkan hal-hal baik dalam proses anaknya dan tentunya ini akan menjadi tekanan untuk anak. Sebenarnya segala hal boleh dilakukan oleh orang tua, asalkan mampu mengibangi dengan kemampuan anak. Orang tua boleh melakukan apa yang mereka inginkan jika mereka mampu dan sadar akan kebutuhan dan kekuatan mental anak.