Sosial media telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja di era digital ini. Namun, ada bahaya besar jika remaja menelan mentah-mentah informasi yang mereka temui di platform ini. Salah satu bahaya utamanya adalah penyebaran informasi palsu atau hoaks yang dapat merusak pemahaman mereka tentang dunia.
kemampuan berpikir kritis sangat penting untuk dimiliki oleh remaja di era informasi digital. Berpikir kritis membantu mereka untuk memilah dan menilai informasi yang mereka temui di sosial media dengan lebih bijak. Berpikir kritis mengajarkan remaja untuk mengevaluasi sumber informasi di sosial media. Mereka perlu mempertanyakan apakah sumber tersebut terpercaya dan memiliki motivasi tertentu dalam menyebarkan informasi.
Berpikir kritis juga mencakup kemampuan untuk mengatur waktu penggunaan sosial media. Remaja perlu memahami kapan mereka harus mengejar informasi yang lebih mendalam dan kapan mereka harus menghindari distraksi yang tak perlu.
Berpikir kritis juga berperan dalam menjaga kesehatan mental. Remaja yang berpikir kritis dapat menghindari perbandingan sosial yang tidak sehat dan mengembangkan rasa percaya diri yang positif.
Remaja yang belum memiliki kemampuan kritis yang matang cenderung percaya begitu saja pada apa yang mereka baca atau lihat di sosial media. Hal ini dapat mengakibatkan kepercayaan yang salah, konflik interpersonal, dan bahkan perasaan cemas. Selain itu, sosial media juga seringkali menjadi tempat untuk perbandingan sosial yang berbahaya. Remaja cenderung merasa rendah diri atau tidak cukup baik ketika mereka terus-menerus melihat kehidupan yang sempurna dan terkadang palsu dari teman-teman mereka.
Selain itu, penggunaan berlebihan sosial media juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Remaja perlu diajarkan untuk menggunakan sosial media dengan bijak dan lebih berpikir secara kritis, serta diarahkan untuk mencari informasi dari sumber yang terpercaya. Pendidikan digital menjadi hal yang sangat penting dalam melindungi remaja dari bahaya menelan mentah-mentah informasi sosial media dan ini harus di berikan bukan hanya dilingkungan belajar sekolah tetapi juga lingkungan keluarga terlebih pada orang tua.
